Senin, 27 September 2010

2. SAMPLING METHOD

Yang dimaksud dengan Sampling Metdhod adalah :
Metode pengambilan contoh dengan mengambil sample dari populasi.
Sampling metdhod dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Random Sampling (Probability Sampling), yang dibagi lagi menjadi 6, yaitu :
a. Simple Random Sampling, merupakan pengambilan sample yg memberi
kesempatan yg sama pd populasi utk dijadikan sample.
. Syarat utk dilakukan teknik simple random sampling adalah
- Anggota populasi tdk memiliki strata sehingga relative homogen.
- Adanya kerangka sample yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi
Yg dijadikan dasar utk pengambilan sample.
b. Stratified Sampling, merupakan yg ada memliki strata/tingkatan dan setiap
tingkatan memiliki karakteristik sendiri.
c. Propotional
d. Disproportional
e. Cluster Sampling, merupakan sampling anggota dalam satu cluster bersifat
heterogen.
f. Double Sampling

2. Non Random Sampling (Non Probability Sampling), yang dibagi menjadi 5, yaitu :
a. Convenience Sampling, merupakan teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan saja, angota populasi yg ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden dijadikan sample.
b. Purposive Sampling, merupakan metode penetapan sample berdasarkan pd karakteristik-karakteristik tertentu.
c. Judgement Sampling
d. Quota Sampling, merupakan metode penetapan sample dgn menentukan quota masing-masing kelompok sebelum quota masing-masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai.
e. Snowball Sampling, merupakan teknik pengambilan sample yg pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai diinformasi yg didapatkan dinilai telah cukup.Teknik ini baik utk diterapkan jika calon rsponden sulit utk identifikasi.

3. CARA MELAKUKAN PENGUKURAN DATA

Cara saya melakukan pengukuran data adalah biasanya dilakukan terhadap variabel yang dapat didefinisiskan seperti, minat, kinerja atau sikap.Agar hasil
Penelitian tidak memberikan interprestasi yang berbeda maka definisi operasional terhadap variable yang diteliti perlu dijelaskan terlebih dahulu.
Dari situ baru kita memilih uji statistic yang akan digunakan.Data didapat dari pe
Ngukuran.Ada 4 tipe skala pengukuran dalam penelitian yang bisa digunakan, yaitu :

1. Nominal, adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengklasifikasikan
Jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis.Dalam mengidentifikasi hal-hal diatas digunakan angka-angka sbg symbol.Apabila kita mengunakan skala pengukuran nominal, maka statistic non-parametrik digunakan utk menganalisa datanya.Hasil analisa dipresentasikan dlm btk presentasi. Sbg contoh kita mnegklasifikasi variable jenis kelamin menjadi sbb: laki-laki beri symbol angka 1 dan wanita angka 2.Kita dpt melakukan operasi aritmatika dgn angka-angka tsb, krn angka-angka tsb hanya menunjukkan Keberadaan/ketidakberadaan karakteristik tsb.
Contoh : Jawaban pertanyaan berupa 2 pilihzan “ya” dan “tidak” yg bersifat kategorikal dpt diberi symbol angka-angka sbb: jawaban “ya” diberi angka 1
Dan “tidak” diberi angka 2.

2. Ordinal, adalah skala pengukuran yang memberi informasi ttg jumlah relative karakteristik berbeda yg dimiliki oleh obyek-obyek individu tertentu.Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah sarana peringkat relative tertentu yg memberikan informasi apakah suatu obyek mem-
punyai karekteristik yang lebih/kuran tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Contoh : jawaban pertanyaan berapa peringkat, misalnya : sangat tidak setuju, Tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1,2,3,4, dan 5. Angka-angka ini hanya symbol peringkat, tdk mengekspresikan Jumlah.

3. Interval, adalah skala yang mempunyai karakteristik seperti yg dimiliki oleh Skala nominal dan ordinal dgn ditambah karakteristik lain, yaitu berupa
Adanya interval tetap. Dgn demikian peneliti dpt melihat bsrnya perbedaan
Karakteristik antara satu individu/obyek dgn lainnya. Skala pengukuran
Interval benar-benar merupakan angka.Angka-angka yg digunakan dpt dipergunakan dpt dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau
Dikalikan. Untuk melakukan analisa skala pengukuran ini menggunakan sta-
Tistik parametric.
Contoh : Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi pertanyaan, misalnya;
Berapa kali anda melakukan kunjungan ke Jakarta dlm satu bulan?
Jawaban : 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya denan menggunakan interval 2.

4. Ratio, adalah skala pengukuran yg mempunyai karakteristik yg dipunyai oleh
Skala nominal,ordinal dan interval dgn kelebihan skala ini mempunyai nilai
0 (nol) empiris absolute. Nilai absolute nol tersbut terjadi pd saat ketdkhadirannya suatu karakteristik yg sdg diukur. Pengukuran ratio biasanya dlm bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dgn lainnya
Contoh : Berar Sari 35 kg sdgkan berat Maya 70 kg.Maka berat Sari dibandingkan dgn berat Maya sama dgn 1 berbanding 2.

4. PENELITI HARUS MELAKUKAN SENDIRI PENGAMATAN PENELITIANNYA

Seorang peneliti harus melakukan sendiri pengamatan penelitian karena pada dasar manusia ingin tahunya sangat besar, sehingga timbul hasrat ingin tahunya yg dinyatakan dalam bentuk pertanyaan dan permasalahannya.Dari pertanyaan dan permasalahan perlu jawaban dan pemecahan,Sehingga selanjutnya dgn pengkajian landasan teoritis yg terdpt dlm kepustakaan. Untuk mendapatkan jawaban sementara/hifotesis. Selanjutnya pengumpulan data yg langsung diperoleh dari obyek guna utk menguji hipotesis. Setelah proses pemecahan masalah dan dari jawaban masalah akan timbul permasalahan baru., sehingga peneliti meras apuas dgn pengamatan penelitian yg dilakukan nya sendiri.

5. PENELITIAN BOLEH SALAH NAMUN TIDAK BOLEH BOHONG

Peneliti boleh salah namun tidak boleh bohong, arti/maksud pernyataan tsb :
Bahwa peneliti hrs mencatat, menganalisa, melaporkan, menulis/membuat karya ilmiah sesuai dgn hasil yg telah dicapai.Kegagalan,kesalahan,ketidakberhasilan atau masalah yg timbul pd saat melakukan penelitian juga merupakan hasil pe
Nelitian yg cukup menarik utk dilaporkan. Sepanjang kegiatan penelitian yg dilakuakn sungguh-sungguh dan telah mengikuti prosedur/kaidah ilmiah. Kegagalan /ketidakberhasilan adalah hasil penelitian yg tetap bermanfaat. Oleh
Karena itu karya tulis ilmiah adalah ahsil penelitian yg gagal, bila ditulis dgn baik, cermat dan lengkap justru akan memberi manfaat yg sangat besar bagi kegiatan dimasa yg akan datang.

6. ANALISIS FACTOR

Analisis factor adalah salah satu teknik statistic multivariate, tujuannya adalah
Utk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok, sesuai dgn saling korelasi antar variable. Pada aplikasi penelitian, analisis factor dgn digunakan utk mengelompokkan individu sesuai dgn karakteristiknya, maupun utk menguji validitas konstruk.
Dalam analisis factor tidak ada variable dependen dan independent.Proses
Analisis factor mencoba menemukan hubungan (interrelasioship) antar sejumlah variable-variabel yg saling dependen dgn yg lain, sehingga bisa dibuat satu/beberapa kumpulan variable yg lebih sedikit dari jumlah awal.
Contoh :Ada 8 variabel yg bersifat independent satu dgn yg lain.Dgn analisis factor, 8 variabel tsb mungkin bisa diringkas menjadi 3 kumpulan variable baru
(new set of variables).Kumpulan variable tsb disebut factor, dimna factor tetap mencerminkan variable-variabel aslinya.